well come to My blog "Suci Nasution"

Di Balik Eratnya Hubungan antara Darwinisme dan Komunisme: Kebencian terhadap Agama


Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, alasan terpenting yang menjadikan kuatnya keyakinan kaum materialis dan Komunis terhadap Darwinisme adalah dukungan yang nyata-nyata diberikan Darwinisme kepada atheisme. Filsafat Materialis telah ada sepanjang sejarah, tetapi hingga abad ke-19 kebanyakan pemikiran para filsuf terbatas hanya pada teori semata. Alasan terpenting mengapa demikian adalah hingga saat itu para ilmuwan yang ada beriman kepada Tuhan dan meyakini adanya penciptaan. Namun pada abad ke-19 filsafat materialis dan teori Darwin mulai diterapkan pada ilmu-ilmu kealaman. Darwinisme adalah landasan utama bagi budaya anti agama kaum materialis yang terjadi pada abad ke-19 dan yang paling terasa dampaknya di abad ke-20.
Berbagai ideologi yang lahir dari budaya materialis ini, sebagaimana yang telah kami ulas sebelumnya, menyulut pecahnya dua perang dunia, perang sipil yang tak terhitung, tindakan terorisme, pembasmian etnis, pemusnahan dan kebiadaban. Akibat serangkaian bencana ini, puluhan juta manusia kehilangan nyawa, ratusan juta orang tertindas dan harus menderita perlakuan paling buruk.
Para teroris yang terpengaruh oleh pandangan materialis-Darwinis, sebagaimana binatang yang mereka yakini sebagai asal-usul mereka, pergi jauh ke gunung dan tinggal di gua-gua dalam keadaan yang memprihatinkan. Mereka dapat membunuh manusia tanpa perlu berpikir panjang, dan menghabisi nyawa bayi, orang tua dan orang tak berdosa. Tanpa memandang diri sendiri dan orang lain sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan yang dilengkapi dengan ruh, akal, hati, dan pemahaman, mereka memperlakukan satu sama lain sebagaimana halnya binatang memperlakukan sesamanya. Penghancuran lusinan gereja dan masjid oleh Stalin hanyalah satu bentuk kebencian Komunis terhadap agama.
Dalam bukunya "The Long War Against God" (Perang Panjang Melawan Tuhan), Henry Morris menjelaskan kaitan tersebut sebagaimana berikut ini:
 
Meskipun secara ilmiah memiliki banyak kekurangan, sifat ilmiah yang dianggap ada pada evolusi telah biasa digunakan untuk membenarkan semua bentuk sistem beserta penerapannya yang anti-Tuhan. Yang paling berhasil, sejauh ini, tampaknya adalah komunisme, dan para pengikutnya di seluruh dunia telah terperdaya untuk berpikir bahwa komunisme pasti benar karena didasarkan pada ilmu evolusi.98

Selama dan setelah revolusi Bolshevik, terjadi banyak pengrusakan terhadap simbul-simbul keagamaan. Gereja dan masjid dihancurkan. Benda-benda bernilai seni di dalam gereja dijarah, sebagaimana tampak dalam gambar.
Permusuhan Komunisme dan materialisme terhadap agama menjelma dalam berbagai bentuk kekerasan selama pemberontakan Bolshevik. Bangunan gereja dan masjid dihancurkan. Di antara yang tidak diakui keberadaannya dan tidak digolongkan dalam "masyarakat sosialis baru", terutama adalah kaum agamawan. Meskipun kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat adalah agamis, mereka dipersulit untuk melaksanakan kewajiban agama mereka. Dalam rangka menjadikan Minggu, saat orang Kristiani pergi ke gereja, bukan sebagai hari suci, gagasan tentang hari libur bersama dihilangkan. Setiap orang bekerja selama 5 hari, tapi hari libur mingguan dapat diambil kapan saja. Kebijakan ini sengaja diberlakukan kaum komunis "untuk membantu usaha penghapusan agama".99 Menyusul kebijakan ini, pada tahun 1928 dan 1930, pajak yang wajib dibayar oleh kaum agamawan dinaikkan 10 kali lipat, kupon untuk mendapatkan jatah makanan ditarik , dan mereka tidak lagi diperbolehkan mendapatkan layanan kesehatan. Ini berarti mereka tidak lagi menikmati hak-hak mereka sebagai warga sipil. Mereka seringkali ditangkap, dipindahkan dari tempat tugas mereka dan diasingkan. Hingga tahun 1936, sekitar 65 persen masjid dan 70 persen gereja yang ada telah dihancurkan.
Perlakuan paling kejam terhadap kaum agamawan terjadi di Albania. Pemimpin Komunis di Albania, yang dikenal tidak beragama, adalah Enver Hodja, yang pada tahun 1967 mengumumkan Albania sebagai negara pertama "tanpa agama". Para agamawan dipenjarakan tanpa alasan apapun, dan beberapa dari mereka dibunuh selama dalam tahanan. Pada tahun 1948 dua orang uskup dan 5.000 orang agamawan ditembak. Orang-orang Muslim juga mendapat perlakuan yang sama. Lembaran berita bulanan Nendori­ mengumumkan bahwa 2.169 masjid dan gereja telah ditutup, 327 di antaranya adalah tempat ibadah Katolik.
Alasan dari semua kebijakan ini, tidak diragukan lagi, adalah cita-cita Komunisme dalam rangka membentuk masyarakat yang secara buta mengingkari keberadaan Tuhan, yang tidak lagi bersentuhan dengan agama, dan hanya meyakini dan menghargai segala yang bersifat materi. Pada kenyataannya, inilah sasaran utama yang ingin dicapai Komunisme. Sebab, para pemimpin Komunis paham bahwa mereka hanya dapat memerintah sekehendak hati mereka orang-orang yang berkepribadian seperti mesin, tidak lagi memiliki kepekaan, tidak berperasaan, dan, di atas itu semua, yang tidak lagi merasa takut kepada Tuhan. Dengan masyarakat seperti ini, para pemimpin Komunis dapat mendorong mereka melakukan pembunuhan dan penindasan sebanyak dan sekejam yang mereka kehendaki. Darwinisme telah mengukuhkan paham atheisme dan membenarkan segala bentuk penindasan, kekejaman, pertikaian, dan pembunuhan yang kesemuanya dilarang dalam agama. Segala tindakan inilah yang dianjurkan Darwinisme agar dilaksanakan oleh semua ideologi yang telah menumpahkan darah dan menganggap kehidupan tidak berharga di abad ke-20. Itulah sebabnya mengapa abad yang lalu dipenuhi peperangan, pembantaian, pemberontakan, tindak kekerasan, pertikaian dan permusuhan yang tak berkesudahan.
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (QS. Al Baqarah, 2:114).
Penindasan dan Kekerasan oleh Kaum Komunis-Darwinis
Memunculkan kekacauan dan ketakutan adalah dua senjata sangat penting yang selalu digunakan Marxisme dan komunisme. Kecenderungan Marxisme kepada terorisme dan kekerasan tampak dalam percobaan di distrik Paris ketika Marx masih hidup. Terorisme, secara khusus menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ideologi Komunis dengan Lenin, ketika ia sedang menerapkan teori Marx. Kaum komunis menumpahkan darah jutaan manusia di setiap tempat di bumi, dan membuat orang mengalami penderitaan, ketakutan, dan kekejaman dengan mendirikan organisasi-organisasi teroris. Sebagaimana yang akan tampak di halaman-halaman berikutnya, kini semua pemimpin Komunis dikenang karena penindasan dan pembunuhan yang mereka lakukan. Meskipun demikian, masih saja ada sejumlah kalangan yang memajang foto para pembunuh kejam yang bersimbah darah ini pada dinding-dinding mereka, dan masih menerima orang-orang bengis ini sebagai guru mereka.
Orang-orang Komunis menegaskan bahwa kekejaman dan terorisme bukanlah perbuatan mereka dan bahwa tindakan biadab ini hanya terjadi dalam penerapan Komunisme oleh sejumlah perorangan. Mereka juga berupaya memutihkan nama Komunisme. Namun, apapun usaha mereka, terdapat sebuah kebenaran yang tidak dapat disangkal: Para Pendiri Komunisme secara pribadi membela kekerasan dan terorisme dan memandangnya sangat penting bagi ideologi mereka. Pakar ilmu politik Amerika, Samuel Francis, mengatakan tentang hal ini:
Marx dan Engels pada dasarnya menegaskan secara khusus bahwa revolusi akan selalu diwarnai kekerasan dan para pelaku revolusi harus menggunakan kekerasan melawan para penguasa, dan dalam beberapa hal mereka benar-benar menampakan dukungan terhadap terorisme.100
La revolución comunista fue muy sangrienta. Decenas de millones de personas fueron masacradas y asesinadas brutalmente. Los líderes comunistas ordenaron que todo el que se le opusiese sea liquidado.

Karl Marx mengatakan "pemberontakan adalah seni sebagaimana halnya berperang" dan menggunakan perkataan Danton, salah seorang tokoh terpenting dalam "politik revolusioner", sebagai pegangan utama: de l'audace, de l'audace, encore de l'audace" (Serang, serang, dan serang lagi!)101 Terdapat pernyataan yang jelas oleh Lenin tentang keharusan menggunakan terorisme secara sistematis. Di bawah ini beberapa di antaranya:
Pada kenyataannya, negara tidak lain adalah mesin untuk menekan kebebasan satu kelas oleh kelas lain. Pemerintahan diktator adalah kekuasaan yang didasarkan secara langsung pada kekuatan dan tidak dibatasi oleh hukum... Pemerintahan diktator revolusioner kaum buruh adalah kekuasaan yang dimenangkan dan dipertahankan dengan menggunakan kekerasan oleh kaum buruh terhadap kaum kaya, sebuah pemerintahan yang tidak dibatasi oleh hukum apapun.102
Kita sama sekali tidak menentang pembunuhan politis... Hanya ketika berkaitan langsung dan erat dengan pergerakan massa, aksi teroris perorangan benar-benar mampu dan pasti membuahkan hasil.103
Agar menjadi sebuah kekuatan, para buruh yang sadar akan kedudukannya harus memperoleh mayoritas yang mendukungnya. Selama tidak ada kekerasan yang digunakan untuk melawan masyarakat, maka tidak ada cara lain untuk meraih kekuasaan.104
Ketika berbicara pada pertemuan para buruh, Lenin melontarkan pernyataan mengerikan tentang betapa terorisme sangat penting bagi mereka:
Jika massa tidak bangkit secara tiba-tiba, tak satupun yang akan tercapai... Sebab, selama kita gagal menghukum para spekulan seperti yang sepatutnya mereka terima - dengan menembakkan peluru di kepala mereka - kita tidak akan meraih apapun. 105
Salah seorang pemimpin utama Revolusi Oktober di Rusia, Trotsky, mengatakan berikut ini untuk membenarkan perkataan Lenin:
Tetapi revolusi benar-benar memerlukan kaum revolusioner sehingga ia meraih tujuannya dengan segala cara yang ada - jika perlu dengan mengangkat senjata, bahkan Terorisme.106

PENINDASAN DI RUSIA
Gambar di samping melukiskan kekejaman yang berlangsung selama revolusi di Rusia.

Trotsky bahkan melangkah lebih jauh lagi dalam pidatonya yang lain,
Satu-satunya pilihan kita sekarang adalah perang sipil. Perang sipil adalah perjuangan untuk mendapatkan makanan... Hidup perang sipil!107
Prinsip-prinsip para perumus teori Komunis seperti Lenin dan Trotsky ini diterapkan dalam revolusi Bolshevik di Rusia. Selama masa revolusi di musim gugur tahun 1917, mulailah terjadinya pembantaian secara meluas, perampasan, dan kekerasan yang sulit dipercaya. Orang-orang yang menentang atau dicurigai menentang revolusi dikumpulkan tanpa alasan, ditangkap dan ditembak. Rumah-rumah dirampok dan dihancurkan. Terorisme, yang dimulai dengan Lenin dan Trotsky, berlanjut terus dan menjadi semakin buruk pada masa Stalin.
Akibat kelaparan yang terjadi pada tahun 1921-1922 karena ulah rezim Komunis. Pemandangan di atas memperlihatkan korban bencana kelaparan ini.

Harrison E. Salisbury dari The New York times melukiskan kamp-kamp penjara Soviet sebagaimana berikut:
...sebuah benua yang keseluruhannya adalah teror... Dibanding dengan mereka yang telah menyebabkan ratusan ribu hukuman mati dan jutaan orang mati selama masa teror Soviet, pemerintahan Tsar terlihat lebih baik... Otak kita sulit membayangkan kejahatan rutin dan sistematis di mana tiga atau empat juta, atau bahkan lebih, pria dan wanita dihukum setiap tahun dengan kerja paksa dan pengasingan untuk selamanya - dan sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja sehingga seringkali para tahanan tidak diberitahu tentang hukuman mereka...108
Orang-orang selain Rusia, dan khususnya Turki Krimea, Turki Asia Tengah, dan Kazakh, tak luput dari terorisme Soviet. Pengadilan khusus, troiki, didirikan untuk membersihkan masyarakat Rusia dari orang-orang Kazakh. Di bulan Oktober 1920 para troiki ini menghukum mati lebih dari 6.000 orang, dan perintah ini dilaksanakan dengan segera. Keluarga, dan kadang kala tetangga, dari mereka yang menentang rezim dan yang tidak tertangkap, disandera secara sistematis dan dikirim ke kamp-kamp penampungan. Martin Latsis, kepala salah satu kamp ini di Ukraina dalam salah satu laporannya mengakui bahwa ini adalah kamp kematian:

Pengambilan hasil panen pertanian warga Ukraina oleh pemerintah Rusia menyebabkan mereka mati kelaparan.

Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo'a: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau". (QS. An-Nisaa, 4:75)
Dikumpulkan bersama-sama di kamp dekat Maikop, para sandera, wanita, anak-anak dan orang tua bertahan hidup dalam keadaan yang paling mengenaskan, dalam dingin dan lumpur di bulan Oktober... Mereka sekarat seperti lalat. Para wanita bersedia melakukan apa saja agar tidak mati. Para tentara penjaga kamp memanfaatkan kesempatan ini dan menjadikan mereka pelacur.109
Pengaruh Darwin menjadikan para pelaku revolusi Komunis membunuh manusia dengan penuh kegilaan. Dokumen-dokumen yang ada waktu itu memperlihatkan bahwa tujuan utama mereka adalah pemusnahan masyarakat secara keseluruhan. Seolah mereka percaya bahwa semakin banyak orang yang mereka bunuh, semakin besar keberhasilan yang akan mereka raih. Rencana mereka untuk melenyapkan setiap orang yang mereka curigai menentang revolusi terungkap dalam salah satu keputusan mereka:
Pyatigorsk Cheka (Panitia Luar Biasa untuk Perang Melawan Anti-Revolusi) dengan seketika memutuskan untuk menghukum mati 300 orang per hari. Mereka membagi kota menjadi sejumlah distrik dan mengambil kuota orang dari tiap-tiap distrik, dan memerintahkan Partai untuk menuliskan daftar hukuman mati...Di Kislovodsk, karena kehabisan ide yang lebih baik, diputuskan untuk membunuh orang-orang yang ada di rumah sakit.110
Sebagaimana diumumkan dalam artikel utama surat kabar Krasnyi Mech (Pedang Merah) yang pro-Komunis, orang-orang Komunis melihat segala hal diperbolehkan dan percaya bahwa darah harus ditumpahkan agar terbentuk warna pada bendera Merah .
Bagi kita, segalanya diperbolehkan, sebab kitalah yang pertama kali mengangkat pedang bukan untuk menindas ras-ras dan menjadikan mereka budak, namun untuk membebaskan umat manusia dari belenggunya... Darah? Biarkan darah mengalir seperti air! Biarkan darah untuk selamanya membasahi bendera hitam bajak laut yang dikibarkan orang-orang kaya, dan biarkan bendera kita berwarna merah darah selamanya! Sebab, hanya dengan kematian dunia lama kita dapat membebaskan diri kita sendiri selamanya dari kembalinya orang-orang kaya itu!111
Disamping segala bentuk penyiksaan ini, Stalin juga membentuk "satuan petugas pengumpul" untuk mengumpulkan hasil panen para petani secara paksa. Satuan ini bertanggungjawab atas segala bentuk penindasan yang mereka lakukan. Pada tanggal 14 Februari 1922 seorang petugas pengawas menulis:
Penyalahgunaan kedudukan oleh satuan petugas pengumpul, secara jujur, kini telah mencapai tingkat yang sungguh sulit dipercaya. Secara sistematis, para petani yang ditahan semuanya disekap dalam gudang-gudang besar tanpa diberi penghangat ruangan; mereka kemudian dicambuk dan diancam dengan hukuman mati. Mereka yang belum memenuhi seluruh kuota mereka diikat dan dipaksa berlari dengan telanjang di sepanjang jalanan utama desa dan kemudian disekap di gudang lain tanpa penghangat ruangan. Sejumlah besar wanita dipukuli hingga pingsan dan kemudian dilemparkan ke dalam lubang yang digali di salju dalam keadaan telanjang...112
"Satuan Petugas Pengumpul" hasil panen dibentuk oleh Stalin; selain menyiksa, mereka juga merampas hasil panen para petani. Mereka yang tidak mampu mendapatkan hasil panen yang cukup untuk diserahkan kepada petugas pemerintah, disiksa dengan beragam cara hingga tewas. Gambar di samping memperlihatkan nasib rakyat yang mengenaskan di bawah pemerintahan Komunis.

Stalin percaya bahwa Spanyol adalah negeri yang memberi banyak kesempatan baik bagi Uni Sovyet, dan turut campur dalam urusan negara tersebut akan mendatangkan keuntungan. Karena itu ia memihak dan mendukung kaum Komunis pada Perang Sipil Spanyol. Namun, dengan begitu wabah terorisme di Uni Sovyet merebak ke Spanyol. Salah satu contoh penindasan dan penyiksaan yang ada di sana adalah kamp konsentrasi yang menampung 200 orang anti Stalin di awal tahun 1938. "Ketika para Stalinis memutuskan untuk membentuk Cheka," salah seorang korban mengisahkan:

Ada sebuah pekuburan kecil yang dibersihkan di dekat sini. Para Chekis memiliki gagasan yang sangat jahat: mereka akan membiarkan makam-makam di pekuburan itu terbuka, dengan tulang-belulang dan tubuh membusuk yang terlihat jelas. Di sinilah mereka menyekap orang dengan pelanggaran-pelanggaran paling berat. Mereka memiliki beberapa cara penyiksaan tertentu yang sangat keji. Banyak tahanan yang digantung terbalik pada bagian kakinya selama berhari-hari . Sebagian yang lain mereka kunci dalam lemari kecil dengan hanya satu lubang kecil di dekat wajah untuk bernapas... Salah satu perlakuan paling buruk dikenal dengan "laci"; para tahanan dipaksa berjongkok di dalam kotak kecil selama beberapa hari. Beberapa di antaranya ada yang dibiarkan di sana dan tidak dapat bergerak selama delapan hingga sepuluh hari.113
Pada tahun 1931 Paus Pius XI menuturkan pendapatnya tentang kekejaman yang ditimbulkan Komunisme kepada dunia dalam sebuah surat yang diedarkan ke semua uskup Katolik Roma di seluruh dunia, Quadragesimo Anno:
Komunisme mengajarkan dan berusaha mewujudkan dua hal: peperangan antar kelas yang tanpa henti dan penghapusan penuh kepemilikan pribadi. Ini dilakukan tidak secara rahasia atau dengan cara tersembunyi, tapi secara terbuka, dan menggunakan sarana apapun yang mungkin, bahkan yang paling kejam sekalipun. Untuk mencapai tujuan ini, Komunisme merasa tidak ada yang perlu ditakuti untuk dilaksanakan, dan tidak menghormati dan menghargai apapun. Ketika berkuasa, kebiadaban dan perlakuannya yang tidak manusiawi sungguh melampaui batas. Paham ini meninggalkan puing-puing pembantaian dan penghancuran yang mengerikan. Wilayah Eropa Timur dan Asia yang terbentang luas menjadi bukti akan hal ini.114
Sebagaimana tertera dalam kutipan di atas, tujuan utama Komunisme adalah perang antar kelas yang tidak mengenal belas kasih, dan penghapusan total kepemilikan pribadi. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk menerapkan teori evolusi, yang telah diterapkan Darwin dalam bidang biologi, kepada masyarakat manusia, dan agar umat manusia berada dalam keadaan bertikai, berperang, layaknya binatang-binatang liar di alam.
Bencana akibat Komunisme tidak hanya berlaku di Rusia. Di antara sekian negara yang menjadi lahan penyebaran Komunisme dan yang sekaligus menderita bencana terburuk akibat paham ini adalah Cina 


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES